JUBAHBOLA-Ada ironi besar di balik kisah Alvaro Carreras. Pemain yang dulu hanya dianggap surplus di Manchester United, kini menjelma menjadi sosok penting di lini belakang Real Madrid.
Dalam waktu singkat, Carreras membuktikan bahwa keputusan Setan Merah untuk melepasnya mungkin adalah salah satu kesalahan terbesar klub dalam beberapa tahun terakhir.
Musim ini, Carreras tampil solid di bawah asuhan Xabi Alonso. Dengan kemampuan bertahan yang disiplin, visi permainan matang, serta kemampuan menyerang yang tajam, ia sukses mengamankan tempat utama di posisi bek kiri Los Blancos.
Performanya pun mengundang decak kagum, tak hanya dari para Madridista, tapi juga dari para pengamat sepak bola Eropa.
Di sisi lain, Manchester United justru masih berjuang mencari keseimbangan di lini pertahanan. Situasi ini membuat perjalanan karier Carreras terasa semakin ironis, seorang pemain yang dulu diabaikan kini justru menjadi simbol dari apa yang hilang di Old Trafford.
Manchester United Menelantarkan Carreras
Carreras, yang awalnya berguru pada akademi Real Madrid dan Atletico Madrid sebelum pindah ke Old Trafford saat remaja, tiba melalui Benfica.
Setelah dipinjamkan ke Preston, ia dipinjamkan ke Benfica dan kemudian dijual seharga €14,3 juta. Mantan pencari bakat Manchester United, Piotr Sadowski, mengkritik mantan klubnya karena membiarkannya pergi dengan harga murah.
“Alvaro Carreras tiba di Manchester United sekitar usia 16 tahun, pada tahun 2020. Dia pemuda yang sangat pekerja keras dan ambisius, dan dia belajar bahasa dengan cepat. Saya tahu ini karena saya bertemu langsung dengannya,” ujarnya kepada Przeglad Sportowy, seperti dikutip Marca.
“Awalnya, kariernya berjalan baik. Dia dipinjamkan ke Preston, di mana dia mendapat ulasan bagus, dan kemudian United meninggalkannya, menjualnya ke Benfica dengan harga yang lebih rendah,” sambung Sadowski.
Manchester United Kurang Berani dengan Pemain Muda
Carreras telah menjadi starter otomatis bagi Xabi Alonso setelah didatangkan dari Benfica dengan harga €50 juta, hanya setahun setelah kepindahannya ke Portugal dipermanenkan. Sadowski yakin itu adalah masalah mentalitas umum di Manchester United dalam hal pemain muda.
“Dia pemain kelas dunia. Ada kemungkinan besar dia akan menjadi bek kiri terbaik, atau salah satu yang terbaik, di dunia. Dia baru-baru ini mencetak gol fantastis melawan Valencia di La Liga.”
“Merupakan kesalahan besar bagi United untuk melepasnya. Ada sesuatu yang hilang di sini, dan saya pikir itu adalah kurangnya keberanian United untuk berinvestasi pada pemain muda,” tegas Sadowski.
